Malu bertanya sesat dijalan, Mau bertanya nggak sesat dijalan - Perkembangan
teknologi selama ini telah melahirkan perubahan di berbagai sektor kehidupan.
Mulai dari sistem komunikasi, transportasi hingga ke bidang pendidikan.
Perkembangan ini di satu sisi telah memberi kemudahan bagi kehidupan manusia
dalam mengakses berbagai keperluan untuk memenuhi kebutuhan dalam menjalankan
hidup
sehari-hari. Namun di sisi lain tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi ini juga menyebabkan semakin tertinggalnya sebagian kelompok orang dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan yang melaju dengan sangat pesat. dikarenakan sebagian orang tersebut tidak mampu mengikuti ritme perkembangan yang terjadi sehingga harus keluar dari jalur perkembangan yang terus berputar secara sangat dinamis.
Dengan
teknologi informasi dunia terasa sangat sempit, hubungan antar lembaga seolah
tidak lagi ditentukan oleh jarak secara geografis, tetapi antar lembaga
tersebut kini dapat terhubung sangat mudah dengan menggunakan jaringan
internet. Dengan sebab ini pula setiap lembaga tidak bisa tidak masuk ke dalam
sistem yang melibatkan fasilitas jaringan internet ini. Sehingga akan sangat
tidak mungkin membangun sebuah institusi dengan tidak bersedia memanfaatkan
sarana teknologi informasi ini sebagai bagian dari sistem yang dijalankan.
Dampak yang
sangat terasa dalam kehidupan dari perkembangan teknologi ini, salah satunya
adalah industri perbankan. Paradigma
uang di zaman teknologi menjadi berubah. Kini seseorang tidak lagi memerlukan
sejumlah uang kontan dalam melakukan berbagai transaksi, baik itu transaksi
antara pembeli dengan penjual yang terjadi di pasar, maupun transaksi antara
nasabah dengan pihak perbankan. Distribusi uang dari satu tempat ke tempat yang
lain, kini dapat dilakukan dimana saja dengan menggunakan smartphone, dan
jumlahnya pun tidak lagi terbatas. Dan akses ini dapat dimiliki oleh siapa saja
yang menginginkan pengembangan kualitas kehidupan dengan membangun tingkat
efisiensi dalam menjalankan bisnis sehari-hari.
Sehubungan
dengan perkembangan dunia perbankan yang terjadi sangat pesat ini, saya punya
sebuah cerita pengalaman yang sangat berharga yang dialami ayah saya. Sebagai
seorang pedagang ayah saya sangat terbiasa dalam berhubungan dengan jasa
perbankan. Namun ketika pertama ayah memulai hubungannya dengan bank baik untuk
menyimpan maupun dalam memanfaatkan biaya dari perbankan untuk pengembangan
bisnis yang digelutinya, ayah memulainya ketika kemajuan teknologi perbankan
tidak sedahsyat sekarang. Sehingga ayah tetap terbiasa dengan sarana dan model
pelayanan yang masih sangat konvensional. Dimana teknologi yang paling tinggi
dia gunakan hanya sebatas manfaat ATM, dan fasilitas pengiriman uang secara
manual melalui teller yang ada di kantor Bank.
Ayah sangat
sering berdiskusi dengan kami dalam keluarga. Diskusi tersebut tidak jarang
pula merambah masalah perkembangan dunia perbankan. Di satu sisi ayah sangat
mengakui sekarang ini telah terjadi perkembangan teknologi informasi yang
begitu dahsyat dan telah merubah banyak sendi-sendi kehidupan. Ayah juga sadar
bahwa setiap kita diharuskan terlibat dan bertarung dalam menghadapi kemajuan
ini supaya tidak akan tertinggal dan tergilas oleh kemajuan itu sendiri. Namun saya
heran dengan pemahaman yang sudah semaju
itu, ayah tetap saja masih takut dan ragu untuk memanfaatkan berbagai kemudahan
dari dunia perbankan yang sarat dengan kemajuan teknologi ini.
Saya sering
mengusulkan kepada ayah agar dia mau menggunakan akses internet banking, SMS
banking, dan produk layanan lainya yang dapat memudahkan ayah melakukan
transaksi dengan semua pihak dalam menjalankan bisnisnya. mengingat saya
sendiri tidak dapat menjelaskannya secara detail setiap produk layanan yang ada
karena tidak pernah terlibat langsung dengan dunia perbankan, dan yang saya tau
hanya informasi sepintas bahwa setiap produk pelayanan bank sekarang telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat. sehingga saya mengusulkan kepada ayah
supaya beliau berkonsultasi langsung dengan costumer service yang ada di kantor
bank.
Ayah tetap
saja tidak menunjukkan respon yang positif dalam menanggapi usulan saya.
Sepertinya ayah sangat keras dengan prinsipnya, dan tetap takut dan ragu dengan
model pelayanan bank yang canggih itu. Perasaan merasa puas dengan metode
konvensional juga membuat ayah sangat sulit untuk merubah sikapnya dalam
menggunakan teknologi baru dalam bertransaksi.
Dengan desakan yang tanpa henti
dari saya, akhirnya di suatu ketika ayah mencoba melakukan konsultasi dengan pelayanan
informasi yang ada di kantor bank. Di sini ayah mendapatkan pencerahan dan
masukan pemikiran yang sangat jelas dan
mendetail perihal manfaat dari setiap produk pelayanan perbankan yang selama
ini telah menjadi tren dan dan sangat memudahkan bagi setiap pengguna jasa
perbankan.
Konsultasi
dengan costumer servis ini telah menjadikan sikap ayah berubah seratus delapan
puluh derajat. Ayah tidak lagi takut dan ragu sedikitpun dalam memanfaatkan
semua produk layanan yang berbasis teknologi informasi ini dalam bertransaksi
setiap harinya. Dari sisi fasilitas dalam memanfaatkan produk layanan ini, ayah
tidak ada masalah, mengingat kesehariannya dalam melakukan tugas sehari-hari
sebagai pengusaha percetakan, ayah sangat familiar dengan computer dan
internet. Demikian halnya juga dengan sarana yang lain seperti smartphone. Oleh
karena itu kemampuan ayah dalam beradaptasi dengan cara baru ini tidak
membuatnya gagap. Justru sekarang ayah sudah sangat jarang beranjak dari
tempat duduknya di kantor. Dari sinilah setiap hari ayah melakukan semua bentuk
transaksi pengiriman uang, mengontrol saldo, melakukan pembayaran dan
lain-lain, setelah beberapa hari sekali ayah menyetorkan uangnya kedalam
rekening melalui teller.
Sampai
sekarang ayah tetap saja selalu berdiskusi dengan kami, tetapi untuk urusan
uang, ayah sudah mulai menunjukkan
persepsi yang berbeda jika dibandingkan dengan sebelumnya. Ayah selalu
mengatakan bahwa uang adalah angka. Seseorang dinyatakan memiliki uang tidak
berarti orang tersebut harus memegang sejumlah uang secara fisik. Saya dan abang
saya kadang kala bingung, tapi ayah melanjutkan penjelasannya bahwa sekarang
ini orang cukup dengan memiliki tabungan dan kartu ATM, dengan benda ini orang
dapat melakukan transaksi dimana saja. Setiap toko dan pusat perbelanjaan
dewasa ini sudah mulai menempatkan mesin pembayar dalam memudahkan konsumen
melakukan transaksi saat berbelanja. Sehingga tidak lagi menjadi keharusan
untuk membawa uang kontan kemana-mana seperti yang dilakukan sebelum ini.
Sekarang sikap
ayah terhadap kami pun sudah mulai berubah. Jika dulu kami tiap pagi diberikan
jajan pada saat mau berangkat ke sekolah di pagi hari, sekarang malah tidak
dilakukan lagi. Saya dan saudara saya semua memiliki rekening. Melalui rekening
ini setiap awal bulan ayah mentransfer sejumlah uang jajan untuk jangka waktu
sebulan sesuai dengan kesepakatan yang kami buat bersama. Uang ini kami ambil
seperlunya kapan saja dengan menggunakan ATM. Sungguh sangat memberikan kemudahan bagi kami semua. Dan dengan cara
ini membuat kami harus selalu belajar bertanggung jawab dan belajar mengendalikan
uang yang diberikan itu supaya jumlah yang kami peroleh itu benar-benar bisa
mencukupi untuk kebutuhan selama sebulan.
Pelajaran yang
sangat berharga ini selalu saja diingatkan olah ayah kepada kami, bahwa di dalam
menjalankan hidup terutama di jaman sekarang ini, kita harus selalu membuka
diri, terus menggali berbagai informasi dengan berani bertanya kepada setiap
sumber informasi yang ada. Karena kita sendiri kadangkala tidak mengetahui
informasi yang sedang kita butuhkan ternyata ada di sekitar kita dan begitu
mudah untuk diakses. Bisa dibayangkan jika informasi yang telah melahirkan
perubahan besar pada keluarga kami ini sampai sekarang belum didapatkan oleh
ayah saya, tentu perubahan ini masih belum kami temukan hingga sekarang.