Malu bertanya sesat dijalan, Mau bertanya nggak sesat dijalan

14:57
Malu bertanya sesat dijalan, Mau bertanya nggak sesat dijalan
Malu bertanya sesat dijalan, Mau bertanya nggak sesat dijalan - Perkembangan teknologi selama ini telah melahirkan perubahan di berbagai sektor kehidupan. Mulai dari sistem komunikasi, transportasi hingga ke bidang pendidikan. Perkembangan ini di satu sisi telah memberi kemudahan bagi kehidupan manusia dalam mengakses berbagai keperluan untuk memenuhi kebutuhan dalam menjalankan hidup

sehari-hari. Namun di sisi lain tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi ini juga menyebabkan semakin tertinggalnya sebagian kelompok orang dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan yang melaju dengan sangat pesat. dikarenakan sebagian orang tersebut tidak mampu mengikuti ritme perkembangan yang terjadi sehingga harus keluar dari jalur perkembangan yang terus berputar secara sangat dinamis.

Dengan teknologi informasi dunia terasa sangat sempit, hubungan antar lembaga seolah tidak lagi ditentukan oleh jarak secara geografis, tetapi antar lembaga tersebut kini dapat terhubung sangat mudah dengan menggunakan jaringan internet. Dengan sebab ini pula setiap lembaga tidak bisa tidak masuk ke dalam sistem yang melibatkan fasilitas jaringan internet ini. Sehingga akan sangat tidak mungkin membangun sebuah institusi dengan tidak bersedia memanfaatkan sarana teknologi informasi ini sebagai bagian dari sistem yang dijalankan.

Dampak yang sangat terasa dalam kehidupan dari perkembangan teknologi ini, salah satunya adalah industri perbankan.  Paradigma uang di zaman teknologi menjadi berubah. Kini seseorang tidak lagi memerlukan sejumlah uang kontan dalam melakukan berbagai transaksi, baik itu transaksi antara pembeli dengan penjual yang terjadi di pasar, maupun transaksi antara nasabah dengan pihak perbankan. Distribusi uang dari satu tempat ke tempat yang lain, kini dapat dilakukan dimana saja dengan menggunakan smartphone, dan jumlahnya pun tidak lagi terbatas. Dan akses ini dapat dimiliki oleh siapa saja yang menginginkan pengembangan kualitas kehidupan dengan membangun tingkat efisiensi dalam menjalankan bisnis sehari-hari.

Sehubungan dengan perkembangan dunia perbankan yang terjadi sangat pesat ini, saya punya sebuah cerita pengalaman yang sangat berharga yang dialami ayah saya. Sebagai seorang pedagang ayah saya sangat terbiasa dalam berhubungan dengan jasa perbankan. Namun ketika pertama ayah memulai hubungannya dengan bank baik untuk menyimpan maupun dalam memanfaatkan biaya dari perbankan untuk pengembangan bisnis yang digelutinya, ayah memulainya ketika kemajuan teknologi perbankan tidak sedahsyat sekarang. Sehingga ayah tetap terbiasa dengan sarana dan model pelayanan yang masih sangat konvensional. Dimana teknologi yang paling tinggi dia gunakan hanya sebatas manfaat ATM, dan fasilitas pengiriman uang secara manual melalui teller yang ada di kantor Bank.

Ayah sangat sering berdiskusi dengan kami dalam keluarga. Diskusi tersebut tidak jarang pula merambah masalah perkembangan dunia perbankan. Di satu sisi ayah sangat mengakui sekarang ini telah terjadi perkembangan teknologi informasi yang begitu dahsyat dan telah merubah banyak sendi-sendi kehidupan. Ayah juga sadar bahwa setiap kita diharuskan terlibat dan bertarung dalam menghadapi kemajuan ini supaya tidak akan tertinggal dan tergilas oleh kemajuan itu sendiri. Namun saya  heran dengan pemahaman yang sudah semaju itu, ayah tetap saja masih takut dan ragu untuk memanfaatkan berbagai kemudahan dari dunia perbankan yang sarat dengan kemajuan teknologi ini.

Saya sering mengusulkan kepada ayah agar dia mau menggunakan akses internet banking, SMS banking, dan produk layanan lainya yang dapat memudahkan ayah melakukan transaksi dengan semua pihak dalam menjalankan bisnisnya. mengingat saya sendiri tidak dapat menjelaskannya secara detail setiap produk layanan yang ada karena tidak pernah terlibat langsung dengan dunia perbankan, dan yang saya tau hanya informasi sepintas bahwa setiap produk pelayanan bank sekarang telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. sehingga saya mengusulkan kepada ayah supaya beliau berkonsultasi langsung dengan costumer service yang ada di kantor bank.

Ayah tetap saja tidak menunjukkan respon yang positif dalam menanggapi usulan saya. Sepertinya ayah sangat keras dengan prinsipnya, dan tetap takut dan ragu dengan model pelayanan bank yang canggih itu. Perasaan merasa puas dengan metode konvensional juga membuat ayah sangat sulit untuk merubah sikapnya dalam menggunakan teknologi baru dalam bertransaksi. 

Dengan desakan yang tanpa henti dari saya, akhirnya di suatu ketika ayah mencoba melakukan konsultasi dengan pelayanan informasi yang ada di kantor bank. Di sini ayah mendapatkan pencerahan dan masukan pemikiran  yang sangat jelas dan mendetail perihal manfaat dari setiap produk pelayanan perbankan yang selama ini telah menjadi tren dan dan sangat memudahkan bagi setiap pengguna jasa perbankan.

Konsultasi dengan costumer servis ini telah menjadikan sikap ayah berubah seratus delapan puluh derajat. Ayah tidak lagi takut dan ragu sedikitpun dalam memanfaatkan semua produk layanan yang berbasis teknologi informasi ini dalam bertransaksi setiap harinya. Dari sisi fasilitas dalam memanfaatkan produk layanan ini, ayah tidak ada masalah, mengingat kesehariannya dalam melakukan tugas sehari-hari sebagai pengusaha percetakan, ayah sangat familiar dengan computer dan internet. Demikian halnya juga dengan sarana yang lain seperti smartphone. Oleh karena itu kemampuan ayah dalam beradaptasi dengan cara baru ini tidak membuatnya gagap. Justru sekarang ayah sudah sangat jarang beranjak dari tempat duduknya di kantor. Dari sinilah setiap hari ayah melakukan semua bentuk transaksi pengiriman uang, mengontrol saldo, melakukan pembayaran dan lain-lain, setelah beberapa hari sekali ayah menyetorkan uangnya kedalam rekening melalui teller.

Sampai sekarang ayah tetap saja selalu berdiskusi dengan kami, tetapi untuk urusan uang, ayah sudah  mulai menunjukkan persepsi yang berbeda jika dibandingkan dengan sebelumnya. Ayah selalu mengatakan bahwa uang adalah angka. Seseorang dinyatakan memiliki uang tidak berarti orang tersebut harus memegang sejumlah uang secara fisik. Saya dan abang saya kadang kala bingung, tapi ayah melanjutkan penjelasannya bahwa sekarang ini orang cukup dengan memiliki tabungan dan kartu ATM, dengan benda ini orang dapat melakukan transaksi dimana saja. Setiap toko dan pusat perbelanjaan dewasa ini sudah mulai menempatkan mesin pembayar dalam memudahkan konsumen melakukan transaksi saat berbelanja. Sehingga tidak lagi menjadi keharusan untuk membawa uang kontan kemana-mana seperti yang dilakukan sebelum ini.

Sekarang sikap ayah terhadap kami pun sudah mulai berubah. Jika dulu kami tiap pagi diberikan jajan pada saat mau berangkat ke sekolah di pagi hari, sekarang malah tidak dilakukan lagi. Saya dan saudara saya semua memiliki rekening. Melalui rekening ini setiap awal bulan ayah mentransfer sejumlah uang jajan untuk jangka waktu sebulan sesuai dengan kesepakatan yang kami buat bersama. Uang ini kami ambil seperlunya kapan saja dengan menggunakan ATM. Sungguh sangat memberikan  kemudahan bagi kami semua. Dan dengan cara ini membuat kami harus selalu belajar bertanggung jawab dan belajar mengendalikan uang yang diberikan itu supaya jumlah yang kami peroleh itu benar-benar bisa mencukupi untuk kebutuhan selama sebulan.

Malu bertanya sesat dijalan, Mau bertanya nggak sesat dijalan



Pelajaran yang sangat berharga ini selalu saja diingatkan olah ayah kepada kami, bahwa di dalam menjalankan hidup terutama di jaman sekarang ini, kita harus selalu membuka diri, terus menggali berbagai informasi dengan berani bertanya kepada setiap sumber informasi yang ada. Karena kita sendiri kadangkala tidak mengetahui informasi yang sedang kita butuhkan ternyata ada di sekitar kita dan begitu mudah untuk diakses. Bisa dibayangkan jika informasi yang telah melahirkan perubahan besar pada keluarga kami ini sampai sekarang belum didapatkan oleh ayah saya, tentu perubahan ini masih belum kami temukan hingga sekarang.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

1 comment

║ Berkomentarlah sesuai topik ║
║ Jangan menautkan link apapun ║
║ Cantumkan judul blog (bukan url blog) untuk kunjungan balik ║
║ Admin cuma balas komentar pertanyaan bukan pernyataan ║
║ No scam > No smoking :D ║